Kamu harus paham dan mengerti apa saja indikator teknikal analisis crypto biar nggak rungkad saat trading di market langsung.
Kamua kamu hanya feeling dan FOMO, tapi nggak ngerti indicator sama sekali. bersiaplah rugi selama kamu trading.
Melalui artikel ini, kamu akan menemukan 10 indikator teknikal terbaik untuk analisis crypto beserta cara penggunaannya secara sederhana.
Panduan ini cocok banget buat kamu yang ingin meningkatkan akurasi analisis, meminimalisir risiko, dan tentu saja, memaksimalkan potensi cuan!
Baca juga:
- Cara Trading Crypto Pemula di Tahun 2025, Auto Cuan!
- 5 Rekomendasi Crypto 2025 Terbaik Untuk Investasi
- Cara Prediksi Crypto yang Akan Naik, Catat!
Indikator Teknikal Terbaik untuk Analisis Crypto
1. Moving Average (MA & EMA)
Moving Average (MA) membantu melihat rentang waktu tertentu dan mudah digunakan. Ada dua jenis:
-
Simple Moving Average: periode waktu tertentu pada harga rata-rata.
-
Exponential Moving Average (EMA): lebih responsif terhadap pergerakan harga terbaru.
Kalau kamu tipe trader trend-following, EMA bisa bantu banget buat deteksi kapan tren mulai terbentuk atau berbalik.
2. Relative Strength Index (RSI)
RSI itu ibarat indikator mood market. Nilainya bergerak dari 0 sampai 100 dan ngasih sinyal apakah suatu aset udah overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).
-
RSI > 70 = kemungkinan harga bakal turun
-
RSI < 30 = kemungkinan harga bakal naik
Cocok banget buat kamu yang cari titik masuk dan keluar secara lebih presisi.
3. Bollinger Bands
Bollinger Bands bantu kamu lihat volatilitas harga. Terdiri dari tiga garis: garis tengah (MA) dan dua band atas & bawah.
Kalau harga nyentuh band atas, bisa jadi udah kemahalan. Sebaliknya, kalau nyentuh band bawah, bisa jadi saatnya beli murah. Strategi ini asik banget buat kamu yang suka main scalping!
4. MACD (Moving Average Convergence Divergence)
MACD ngukur kekuatan tren dan arah harga. Ada dua garis utama: MACD line dan Signal line.
-
Kalau MACD cross ke atas Signal → sinyal beli
-
Kalau MACD sebaliknya → sinyal jual
Indikator ini sering dipakai barengan sama RSI buat validasi sinyal.
5. Fibonacci Retracement
Kalau kamu sering lihat garis-garis horisontal warna-warni di chart, itu dia si Fibonacci. Ini adalah salah satu indikator yang sering banget digunakan para trader professional.
Baca juga:
- Cara Investasi Aset Kripto untuk Pemula
- Waktu Ideal Trading Kripto: Panduan untuk Kamu yang Ingin Sukses
- Panduan Cara Pinjam Crypto di AAVE
6. Ichimoku Cloud
Kelihatan ribet, tapi kalau udah paham, indikator ini powerful banget. Ichimoku ini harus banget digunakan. Awan (cloud) di indikator ini nunjukin apakah harga lagi bullish atau bearish.
7. Volume Trading
Volume itu kayak “suara” dari pasar. Kamu perlu lihat kondisi volume, saat market naik tetapi volume rendah, biasanya ini adalah manipulasi.
Sebaliknya, kalau volume besar mendukung arah harga, biasanya lebih valid.
Volume cocok jadi pelengkap semua indikator lain biar analisis kamu makin tajam.
8. Stochastic Oscillator
Indikator ini mirip RSI, tapi lebih sensitif. Dipakai buat ngasih sinyal overbought atau oversold, terutama saat harga bergerak sideways. Kalau kamu suka cari momentum jangka pendek, stochastic wajib kamu coba.
9. ADX (Average Directional Index)
ADX mengukur kekuatan tren, bukan arahnya.
-
ADX > 25: tren kuat
-
ADX < 20: pasar cenderung sideways
Biasanya ADX dipakai barengan dengan indikator tren lain buat dapetin sinyal yang lebih akurat.
10. Parabolic SAR
Parabolic SAR cocok buat bantu kamu cari entry dan exit point. Kalau indikatior berada dibawah, saatnya untuk jual.
Kalau muncul di atas harga, sinyal jual. Simple tapi efektif, apalagi buat kamu yang suka gaya trading cepat.
Tools Gratis untuk Analisis Teknikal Crypto
1. TradingView
TradingView jadi andalan banyak trader karena tampilannya user-friendly dan fiturnya lengkap. Kamu bisa pakai indikator teknikal seperti RSI, MACD, Bollinger Bands, sampai menggambar Fibonacci Retracement langsung di chart.
Fitur gratisnya sudah cukup powerful, dan kamu juga bisa pantau chart berbagai aset selain crypto.
2. CoinGecko
Selain dipakai untuk cek harga dan market cap, CoinGecko juga menyediakan fitur chart sederhana yang bisa kamu kombinasikan dengan analisis teknikal dasar.
3. Binance Academy
Buat kamu yang masih pemula, Binance Academy adalah tempat belajar crypto gratis yang lengkap banget. Ada penjelasan tentang indikator teknikal, strategi trading, manajemen risiko, hingga psikologi trading. Kontennya juga tersedia dalam bahasa Indonesia, jadi makin mudah dipahami.
4. Sumber Belajar Lanjutan
Jika memang benar-benar niat untuk belajar analisis teknikal crypto, coba baca buku Technical Analysis of the Financial Markets oleh John Murphy.
Indikator teknikal analisis crypto adalah kunci untuk memahami arah pergerakan harga aset digital secara lebih objektif dan terukur.
Dengan menguasai beberapa indikator seperti RSI, MACD, dan Fibonacci Retracement, kamu bisa membuat keputusan trading yang lebih tepat, nggak cuma berdasarkan spekulasi.
Baca juga:
- Contoh DEX Crypto dan Perbedaannya dengan CEX
- Mengenal DeFiTuna: Hasilkan Yield 10 Persen Per 24 Jam
- Apa Itu SolHedge: DeFi Solana Dengan Pool DLMM Meteora
Nah, kalau kamu ingin makin jago dalam membaca pasar dan update dengan info terkini, jangan lewatkan tips trading dan berita crypto terbaru di Tentang Kripto.


